Saha Allohu : Gusti Alloh
Wasllama : Sareng Mugia nambihan kasalematan Alloh
'ala sayyidina : Ka dunungan urang sadayana
Muhammadin : Tegesnamah Kangjeng Nabi Muhammad
Khotamin Nabiyyina : Anu jadi panungtungan sadaya Nabi
Wa alihi : sareng ka kulawargina Kangjeng Nabi
Washohbihi : Sareng ka Shohabatna Kangjeng Nabi
Ajma'iina : Tegesna sadayana
Walaa Haula : Sareng teu aya daya upaya
Walaa Quwwata : Sareng teu aya kakiatan
Illa billahi : Kajaba kupitulung Alloh
Al-'aliyyi : anu maha luhur Alloh
Al-'adhimi : Tur anu Maha Agung Alloh
“Semoga Alloh melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad pamungkas para Nabi, juga kepada keluarga dan semua sahabatnya.
Dan tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh Zat
yang Maha Luhur lagi Maha Agung.”
Kata solla itu terbagi 3 (tiga) :
1. Apabila kata solla ditujukan kepada Alloh maka artinya Rohmat.
2. Apabila kata solla ditujukan kepada Malaikat maka artinya Istigfar
3. Apabila kata solla ditujukan kepada Manusia maka artinya do'a.
Dengan memohon rahmat dan salam atas nabi tidak berarti Nabi Muhammad kurang dihormati oleh Alloh, melainkan sebagai tafa’ul yaitu mengharapkan limpahannya, agar kita pun mendapat rahmat dan salamnya.
Perumpamaan :
- Air yang keluar dari poci diibaratkan rohmat Alloh.
- Cangkir diibaratkan Nabi Muhammad SAW.
- Pengki diibaratkan keluarga dan shohabatnya Kangjeng Nabi Muhammad SAW.
- Meja diibaratkan umatnya Nabi Muhammad SAW.
Kronologisnya : Apabila umatnya Nabi Muhammad SAW membaca Sholawat maka rohmat Alloh berlimpah kepada Nabi Muhammad SAW seperti tercurahnya air dari teko ke dalam cangkir, semakin banyak umatnya Nabi membaca sholawat maka semakin banya pula rohmat Alloh yang terlimpah kepada Nabi, karena nabi Muhammad SAW sudah terpenuhi dengan rohmat maka rohmat tersebut tercurahkan kepada keluarga dan shohabatnya seperti meluap dan tertuangnya air yang ada pada cangkir kepada pengki, semakin banyak lagi umat Nabi membaca sholawat maka akhirnya tercurah limpahkan kepada umatnya Nabi Muhammad SAW karena keluarga dan shohabatnya Nabi sudah terpenuhi dengan rohmat seperti meluap dan tertuangnya air yang ada pada pengki kepada meja. Dalam artian apabila kita membaca sholawat kepada Nabi maka sebenarnya kita mendoakan kepada diri kita sendiri, Oleh karena itu kita jangan enggan untuk bersholawat tetapi kita harus mempebanyak membaca Sholawat. dan masih banyak lagi fadlilah (keutamaan) membaca Sholawat.
Yang dikatakan keluarga Nabi Muhammad Saw apabila dilihat dari segi Maqom Zakat (orang yang haram menerima zakat) yaitu Bani Hasyim dan Bani Mutholib.
Yang dikatakan shohabat yaitu orang yang pernah bersama dengan Nabi Muhammad SAW dalam keadaan iman kepada Nabi sesudah diutus oleh Alloh menjadi Rosul walaupun sebelum diperintah untuk berda'wah dikala hidupnya Nabi walaupun sebentar.
Ucapan hauqalah (Laa haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim) adalah ucapan keikhlasan, bahwa kita merasa tidak kuat bertakwa melainkan dengan pertolongan Alloh sedangkan maksiat adalah timbul dari ajakan hawa nafsu kita, maka harus kita jiwai bahwa "tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan kecuali perlongan Alloh SWT".
Wallohu a'lam bishshowab...
Ikhwan semua mohon koreksinya ya...Hatur nuhun..
BalasHapus