Kamis, 15 Oktober 2015

Fashal Ke 1 : RUKUN ISLAM


Fahslun : Ari ieu eta hiji fashal
Arkanul Islaami : Ari pirang-pirang rukun islam
Khomsatun : Eta aya lima
Syahadatun : Tegesnamah ka hiji nyaksi
An : Kana saestuna kalakuan sareng tingkah
Laa ilaaha : Teu aya deui pangeran anu wajib diibadahan anu haq ditaati parentah sareng laranganana
Illallohu : Anging Gusti Alloh
Wa anna Muhammadan : Sareng saestuna Nabi Muhammad SAW
Rosulullohi : Eta utusan Alloh
Wa iqomush Sholati : Sareng kadua ngadegkeun sholat
Wa itauz zakati : Sareng ka tilu mayar zakat
Wa shoumu Romadlona : Sareng ka opat puasa di bulan Romadlon
Wa hijjul baiti : Sareng ka lima munggah haji ka baitulloh
Man : ka jalma
Isthatho'a : Anu kaduga itu si eman
Ilaihi : Ka baitulloh
Naonana sabilan : dijalana



RUKUN ISLAM

Rukun Islam ada lima perkara, yaitu :
1.    Bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Alloh dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alloh
2.    Mengerjakan sholat
3.    Mengeluarkan zakat
4.    Puasa pada bulan Ramadhan
5.    Menunaikan ibadah haji bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah.

Penjelasan :
1.    Lima perkara tersebut adalah tiang agama Islam, disamping itu masih banyak lagi hukum Islam sebagai cabang dan rantingnya.
2.    Arti Islam menurut bahasa ialah : patuh, tunduk
Sedangkan menurut istilah ialah :
“mematuhi (tunduk) atas semua hukum syara’.”
3.    Kewajiban orang mukmin ialah mengitikadkan bahwa Alloh adalah Zat Yang Maha Esa, Tunggal, tiada berserikat dengan lainnya, yang Maha Sempurna dan Maha Suci dari segala macam sifat kekurangan. Dan mengitikadkan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah manusia yang termulia, yang baik segala tingkah laku dan ucapannya, lahir maupun batinnya juga dijadikan oleh Alloh sebagai contoh teladan bagi umatnya yang takwa kepada Alloh.
4.    Setiap orang yang membaca dua kalimah syahadat disebut muslim, walaupun belum mengerjakan rukun Islam yang lainnya, hanya belum benar keislamanya.
Bersambung...

Rabu, 07 Oktober 2015

Muqodimah 3

Wasolla : Sareng Mugia nambihan Rohmat
Saha Allohu : Gusti Alloh
Wasllama : Sareng Mugia nambihan kasalematan Alloh
'ala sayyidina : Ka dunungan urang sadayana
Muhammadin : Tegesnamah Kangjeng Nabi Muhammad
Khotamin Nabiyyina : Anu jadi panungtungan sadaya Nabi
Wa alihi : sareng ka kulawargina Kangjeng Nabi
Washohbihi : Sareng ka Shohabatna Kangjeng Nabi
Ajma'iina : Tegesna sadayana
Walaa Haula : Sareng teu aya daya upaya
Walaa Quwwata : Sareng teu aya kakiatan
Illa billahi : Kajaba kupitulung Alloh
Al-'aliyyi : anu maha luhur Alloh
Al-'adhimi : Tur anu Maha Agung Alloh

“Semoga Alloh melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad pamungkas para Nabi, juga kepada keluarga dan semua sahabatnya. Dan tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh Zat yang Maha Luhur lagi Maha Agung.”


Penjelasan ringkas :
Kata solla itu terbagi 3 (tiga) :
1. Apabila kata solla ditujukan kepada Alloh maka artinya Rohmat.
2. Apabila kata solla ditujukan kepada Malaikat maka artinya Istigfar
3. Apabila kata solla ditujukan kepada Manusia maka artinya do'a.

Dengan memohon rahmat dan salam atas nabi tidak berarti Nabi Muhammad kurang dihormati oleh Alloh, melainkan sebagai tafa’ul yaitu mengharapkan limpahannya, agar kita pun mendapat rahmat dan salamnya.
Perumpamaan :
- Air yang keluar dari poci diibaratkan rohmat Alloh.
- Cangkir diibaratkan Nabi Muhammad SAW.
- Pengki diibaratkan keluarga dan shohabatnya Kangjeng Nabi Muhammad SAW.
- Meja diibaratkan umatnya Nabi Muhammad SAW.
Kronologisnya : Apabila umatnya Nabi Muhammad SAW membaca Sholawat maka rohmat Alloh berlimpah kepada Nabi Muhammad SAW seperti tercurahnya air dari teko ke dalam cangkir, semakin banyak umatnya Nabi membaca sholawat maka semakin banya pula rohmat Alloh yang terlimpah kepada Nabi, karena nabi Muhammad SAW sudah terpenuhi dengan rohmat maka rohmat tersebut tercurahkan kepada keluarga dan shohabatnya seperti meluap dan tertuangnya air yang ada pada cangkir kepada pengki, semakin banyak lagi umat Nabi membaca sholawat maka akhirnya tercurah limpahkan kepada umatnya Nabi Muhammad SAW karena  keluarga dan shohabatnya Nabi sudah terpenuhi dengan rohmat seperti meluap dan tertuangnya air yang ada pada pengki kepada meja. Dalam artian apabila kita membaca sholawat kepada Nabi maka sebenarnya kita mendoakan kepada diri kita sendiri, Oleh karena itu kita jangan enggan untuk bersholawat tetapi kita harus mempebanyak membaca Sholawat. dan masih banyak lagi fadlilah (keutamaan) membaca Sholawat.

Yang dikatakan keluarga Nabi Muhammad Saw apabila dilihat dari segi Maqom Zakat (orang yang haram menerima zakat) yaitu Bani Hasyim dan Bani Mutholib.
Yang dikatakan shohabat yaitu orang yang pernah bersama dengan Nabi Muhammad SAW dalam keadaan iman kepada Nabi sesudah diutus oleh Alloh menjadi Rosul walaupun sebelum diperintah untuk berda'wah dikala hidupnya Nabi walaupun sebentar.
Ucapan hauqalah (Laa haula wala quwwata illa billahil aliyyil adzim) adalah ucapan keikhlasan, bahwa kita merasa tidak kuat bertakwa melainkan dengan pertolongan Alloh sedangkan maksiat adalah timbul dari ajakan hawa nafsu kita, maka harus kita jiwai bahwa "tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan kecuali perlongan Alloh SWT".

Wallohu a'lam bishshowab...

Senin, 05 Oktober 2015

Muqodimah 2

Home  Inbox  Chat  Artikel Terpopuler

Alhamdu : Ari sadaya puji anu 4 (opat)
Lillaahi : Eta tetep kagungan Alloh
Robbil ‘Aalamiina : Anu mangeranan sadaya alam
Wabihi : Sareng ka Alloh wungkul
Nasta ‘inu : Nyuhunkeun pitulung Abdi sadaya
‘ala umuriddunya : Kana pirang pirang urusan dunya
Waddiini : Sareng kana pirang-oirang urusan Agama

 “segala puji bagi Alloh, Rabb semesta Alam. dan hanya kepada Nya-lah memohon pertolongan atas segala perkara dunia dan perkara agama.”


Penjelasan :
Apabila kita bicara tentang puji harus kita ketahui bahwasanya puji itu terbagi 4 (empat) bagian :
1. Qodiimun Li Qodimin (Alloh memuji kepada dirinya sendiri)
2. Qodiimun Li Haditsin (Alloh memuji kapada Makhluq-Nya)
3. Haditsun Li Qodimin (Makhluq memuji kepada Robb-Nya (Alloh))
4. Haditsun Li Haditsin (Makhluq memuji kepada Makhluk yang lainya).
Tapi harus ingat bahwa keempat puji tersebut semuanya hanya milik Alloh SWT.
Alloh yang mengurus seluruh jagat alam raya ini dan Alloh pula yang mengurus seluruh isinya, yang mana hanya kepa Alloh lah kita memohon pertolongan baik dalam urusan Duniawi maupun Ukhrowi.
Arti agama menurut bahasa ialah tunduk atau taat. 
Sedangkan menurut istilah ialah Hukum yang disyariatkan oleh Alloh melalui lisan Nabi-Nya.

Wallohu a'lam bissowab...